Good Morning.

Mungkin mereka memang mondar-mandir di ruang yang sama, tidurpun di kasur yang sama. Tapi akhir-akhir ini seperti ada sekat yang membentang diantara keduanya. Mereka tak saling bicara, tak mengacuhkan satu sama lain. Namun sekat itu runtuh tadi malam, saat sang pria–Oh Sehun–mendapati wanitanya–Jung Heeshin–menangis tak seperti biasa di ruang tamu. Dan sepertinya ia paham apa yang membuat tulang rusuknya bungkam atasnya beberapa hari terakhir ini.

Heeshin marah pada Sehun, mungkin ini sepele. Tapi baginya tak ada seincipun yang sepele dari diri Oh Sehun. Dia begitu menyayangi suaminya ini hingga apapun yang berhubungan dengan si kulit susu penyuka cokelat itu sangat penting. Ia sudah peringatkan berkali-kali pada Sehun agar berhati-hati, terhadap apapun dan siapapun. Namun kali ini ia sudah sampai di puncaknya, dimana ia merasa sepertinya Sehun tak pernah mendengarkannya. Dan kemudian sang nuna memilih diam.

Namun tadi malam, untuk pertama kalinya mereka kembali saling bicara, mungkin hanya Heeshin yang bicara, itupun tersendat karena isakannya dan Sehun hanya menjawab dengan gumaman. Sisanya, ia memandangi Heeshin kemudian mengusap-usap pundaknya menenangkan.

“Nuna mau berangkat?” tanya Sehun masih kaku, ia baru saja keluar dari kamar mandi saat Heeshin sudah bersiap berangkat kerja. Yang ditanya hanya mengangguk.

“Kau kuliah hari ini?” Heeshin balik bertanya dan seperti yang ia lakukan tadi, Sehun mengangguk lalu berjalan menghampirinya dan tiba-tiba memeluk. Ia merunduk, melingkarkan kedua tangannya di pundak Heeshin dan membenamkan wajahnya disana.

“Maaf,” gumamnya sambil menarik nafas. Heeshin tersenyum kecut, ia membalas pelukan si kesayangan dengan melingkarkan kedua tangannya di pinggang Sehun.

“Aku yang minta maaf, kurasa aku berlebihan,” balas Heeshin pelan kemudian merenggangkan jarak dengan mendorong Sehun yang mau tak mau melepas pelukan.

Sehun terkekeh melihat mata bengkak Heeshin akibat menangis semalam kemudian diusapnya lembut pipi tembam di depannya ini. Mereka saling bertukar pandang beberapa saat hingga kemudian Heeshin menangkup wajah Sehun, membawa mendekat ke wajahnya kemudian ia kecup sayang bibir manis si Oh.

Mungkin awalnya hanya kecupan singkat yang mereka bagi, kemudian naik level ke saling hisap dan lumat hingga akhirnya lidah keduanya saling membelit, menukar liur yang sama-sama masih berasa pasta gigi pagi ini. Dan perlahan namun pasti, Sehun menggiring istrinya kembali ke kasur yang sudah dirapikan, merebahkan tubuh sang nuna disana kemudian mengambil tempat diatas tubuh Heeshin dengan sanggaan lengan kokoh juga lututnya. Jemarinya begitu lihai membuka kembali kancing kemeja Heeshin yang tadinya sudah terpasang lengkap sambil sesekali mengecup kening istrinya lalu kembali berlabuh di bibir yang sudah lembab itu.

Baiklah, sepertinya ada yang terlambat ke kantor dan mengikuti mata kuliah hari ini.

6 thoughts on “Good Morning.

  1. OHOKZ! ITU YANG BAWAH AKHIR HUNSHIN BANGET Aaaaaaaaaa
    sip kalian baikan… ahahah meskipun kaku, yang bawah pan lembut-lembut gimana gitu… ya indikasinya kailan baikan. ahahaahha kan suka gue XD

      1. belum. inetku lemot sumpah
        aku mau post tulisan aja susah =.=
        ahahahaha
        gpp namanya juga abis berantem, santai ajaaaaa

Leave a comment